Sabtu, 06 Januari 2018

Kapan Saat yang tepat untuk umroh?

Januari 06, 2018 0 Comments

Umroh saat puasa?

Ibadah haji umroh sangat dianjurkan dan lebih baik dilakukan pada saat bulan puasa. Bulan puasa merupakan bulan penuh rahmat dan pahala sehingga melaksanakan umroh di bulan ramadhan akan melipatgandakan pahala bagi yang melaksanakannya. Umroh saat bulan ramadhan akan lebih meningkatkan keimanan karena lebih khusuk dalam menjalankan. Tentu saja mulai dari diri anda juga harus dipenuhi dengan keikhlasan dan rasa bersyukur tinggi pada Allah swt.
Manfaat dari ibadah haji umroh ini sangat baik terutama untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. Dengan ini anda akan merasakan apa artinya berjuang dan berkorban dan berusaha menuju jalan yang lebih baik.

Kenapa dan Manfaat Umroh

Januari 06, 2018 0 Comments
Pelaksanakan Ibadah umroh sama halnya dengan haji besar yaitu dengan melakukan ihram, tawaf, sai dan diakhiri dengan tahalul. Perbedaannya hanya di dalam haji umroh tidak ada menginap di mina. Manfaat dan keutamaan orang yang melaksanakan haji umroh ini juga sangat baik bagi anda semuanya

Perintah melakukan kegiatan haji umroh tertera pada al-quran di surah al baqarah ayat 196 “dan sempurnakanlah Ibadan haji dan umroh karena Allah.” Bukan hanya itu saja nabi Muhammad Saw juga pernah memberikan perintah sahabatnya untuk melakukan Ibadan umroh.

Berikut ini adalah manfaat dan keutamaan bagi orang yang melaksanakan haji umroh.

·         Diberkahi oleh Allah
Orang-orang yang melakukan Ibadan haji umroh akan senantiasa diberikahi oleh Allah swt sesuai dengan ucapan Rasulullah yang berbunyi “mereka yang datang dan melaksakan Ibadan haji umroh di makkah maka mereka itu adalah para tamu Allah, karena mereka mendatangi rumah-Nya dan memenuhi panggilan-Nya. Oleh karena itu, Allah Ta’ala akan mengabulkan doa mereka”. Allah sangat menyenangi orang yang  bertamu ke rumah Allah atau baitullah mekkah. Jadi bagi orang yang melaksanakan ibadah haji umroh akan mendapatkan balasan dikabulkan doanya. Tentu saja anda harus berdoa dengan khusuk dan iklhas supaya bisa dikabulkan

·         Penebus dosa
Ibadah haji umroh juga bisa menjadi salah satu media penebus dosa, hal ini seperti sabda rasulullah “sekali umroh merupakan penebus dosa yang telah dilakukan hingga umroh berikutnya”, jadi bagi anda yang ingin menebus dosa atau bertaubat bisa dengan cara melakukan ibadah haji umroh.

·         Dijanjikan mati syahid
Nabi Muhammad juga pernah berkata demikian “bagi siapapun yang bermaksud melakasanakan haji atau umroh namun wafat dalam perjalanannya maka Allah akan memberikannya surge tanpa pengadilan. Allah berbangga pada mereka yang melaksanakan tawaf di baitullah.” Jadi bagi anda yang melaksankan ibadah haji atau umroh harus senantiasa memiliki hati yang ikhlas terutama saat terjadi musibah meninggal dunia karena sejatinya Allah swt sedang menghadiahkan surga pada orang tersebut.

Akhir-akhir ini banyak orang yang merasa tertipu oleh agen umroh karena dirinya tidak kunjung diberangkatkan ke baitullah, parahnya lagi uang yang telah disetorkan digelapkan oleh agen umroh. Jadi bagi anda yang menggunakan jasa agen umroh sebaiknya pilihlah travel yang resmi sesuai dengan rekomendasi pemerintah dan sudah berizin.


Panduan dan Tata cara umroh sesuai dengan panduan

Januari 06, 2018 0 Comments
Umroh artinya berkunjung atau berziarah. Setiap orang yang melakukan ibadah haji wajib melakukan Umroh, yaitu perbuatan ibadah yang merupakan kesatuan dari ibadah haji. Pelaksanaan Umroh ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah: 196 yang artinya `Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah…`

Mengenai hukum Umroh, ada beberapa perbedaan pendapat. Menurut Imam Syafi`i hukumnya wajib. Menurut Mazhab Maliki dan Mazhab Hanafi hukumnya sunah mu`akkad (sunah yang dipentingkan).
Umroh diwajibkan bagi setiap muslim hanya 1 kali saja, tetapi banyak melakukan Umroh juga disukai, terlebih jika dilakukan di bulan Ramadhan. Hal ini didasarkan pada hadist Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya `Umroh di dalam bulan Ramadhan itu sama dengan melakukan haji sekali`.

Pelaksanaan Umroh

Tata cara pelaksanaan ibadah Umroh adalah: mandi, berwudhu, memakai pakaian ihram di mîqât, shalat sunah ihram 2 rakaat, niat Umroh dan membaca Labbaik Allâhumma `umrat(an) (Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, untuk Umroh), membaca talbiah serta doa, memasuki Masjidil Haram, tawaf, sa`i, dan tahalul.

Tahapan Umroh
1. Berangkat menuju Miqat
2. Berpakaian dan berniat Ihram di Miqat (Tempat Miqat, al : Bier Ali, Ji`ronah,Tan`im, dsb)
3. Shalat sunat ihram 2 rakaat jika memungkinkan
4. Melafazhkan niat Umroh : Labbaik Allahuma Umrotan
5. Teruskan perjalanan ke Mekah, dengan membaca Talbiah sebanyak-banyaknya dan mematuhi larangan saat ihram
6. Melakukan Tawaf sebanyak 7 putaran
7. Melakukan Sa`i antara Bukit Safa – Bukit Marwah sebanyak 7 kali
8. Tahallul (menggunting rambut)
9. Ibadah Umroh selesai
Syarat, Rukun, dan Wajib Umroh
Syarat untuk melakukan Umroh adalah sama dengan syarat dalam melakukan ibadah haji. Adapun rukun Umroh adalah:
1. Ihram
2. Tawaf
3. Sa`i
4. Mencukur rambut kepala atau memotongnya
5. Tertib, dilaksanakan secara berurutan

Sementara itu wajib Umroh hanya satu, yaitu ihram dari mîqât.

Larangan dalam Umroh

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sudah memakai pakaian ihram dan sudah berniat melakukan ibadah haji/Umroh adalah:

1. Melakukan hubungan seksual atau apa pun yang dapat mengarah pada perbuatan hubungan seksual
2. Melakukan perbuatan tercela dan maksiat
3. Bertengkar dengan orang lain
4. Memakai pakaian yang berjahit (bagi laki-laki)
5. Memakai wangi-wangian
6. Memakai khuff (kaus kaki atau sepatu yang menutup mata kaki)
7. Melakukan akad nikah
8. Memotong kuku
9. Mencukur atau mencabut rambut
10. Memakai pakaian yang dicelup yang mempunyai bau harum
11. Membunuh binatang buruan
12. Memakan daging binatang buruan

Dinilai Ganggu Kekhusyukan Ibadah, Pemerintah Arab Saudi Larang Selfie di Kakbah,Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Januari 06, 2018 0 Comments


Bertandang ke Tanah Suci dan menunaikan rukun Islam kelima, tentunya merupakan tujuan hakiki setiap Muslim yang pergi umrah dan haji. Dengan berbagai kemajuan teknologi yang seakan-akan memperpendek jarak dan waktu, perjalanan umrah maupun haji jadi lebih terjangkau dan nyaman dibandingkan zaman nenek moyang kita dulu. Namun bagi sebagian besar orang, perjalanan ke Tanah Suci masih menjadi perjalanan seumur hidup yang tak ternilai harganya. Disamping mengantri bertahun-tahun, banyak yang harus menabung seumur hidup untuk mewujudkan perjalanan impian tersebut.


Makanya sebenarnya tidak aneh kalau siapapun yang berkesempatan menunaikan umrah atau haji di Arab Saudi, pasti ingin mengabadikan momen spesial tersebut. Namun kini hal tersebut jadi perdebatan. Seiring dengan menjamurnya penggunaan smartphone, semakin banyak orang yang ber-selfie di tempat-tempat ibadah di Mekkah maupun Madinah. Ternyata banyak pihak yang merasa tren selfie haji maupun umrah tersebut mengganggu kekhusyukkan ibadah. Nggak tanggung-tanggung, pemerintah Arab Saudi bahkan sampai mengeluarkan larangan resmi untuk tidak ber-selfie di tempat-tempat tersebut.
Susah juga sih kalau sampai mengganggu ibadah, tapi dilematis juga jika benar-benar dilarang untuk buat dokumentasi.

Perdebatan soal selfie di tempat ibadah ini sebenarnya sudah berlangsung beberapa tahun belakangan ini. Kini pemerintah Arab Saudi kembali kirim larangan resmi lewat surat diplomatik.

Sebagaimana dilansir dari Tempo, pada tanggal 12 November 2017 lalu, pemerintah Arab Saudi mengumumkan larangan selfie melalui surat diplomatik yang ditujukan kepada negara sahabat atau negara-negara asal jemaah haji seperti Indonesia. Larangan ini khususnya berlaku di area-area ibadah utama yaitu wilayah Kakbah, Masjidil Haram, dan Masjid Nabawi. Dalam beberapa tahun terakhir, larangan serupa memang sempat diberlakukan dan dicabut kembali sampai pengiriman surat diplomatik kemarin.

Kebijakan ini jelas menuai pro-kontra. Dari hak jemaah untuk mendokumentasikan momen terpenting dalam hidup, tetapi tentu saja kekhusyukkan ibadah tidak boleh terganggu

Kebijakan ini jelas mengundang pro-kontra, baik di dalam negeri Arab Saudi sendiri atau dari kalangan internasional. Disamping menganggu jemaat lain yang mungkin benar-benar ingin secara khusyuk, ber-selfie lalu mengunggah foto-foto ibadah ke berbagai media sosial bahkan oleh beberapa kalangan dianggap merusak kesederhanaan saat berhaji.


Paket Umroh 2018 by travel umroh murah, terbaik dan terpercaya

Jumat, 05 Januari 2018

Beberapa Larangan bagi Orang yang Melaksanakan Ihram

Januari 05, 2018 0 Comments
  1. 1.Dilarang mencukur rambut atau memendekkannya, dan juga dilarang memotong kuku. 
  2. 2.Dilarang memakai minyak wangi di baju dan badannya.
  3. 3.Dilarang menggauli istrinya, atau meraba-raba jika dibarengi dengan syahwat. 
  4. 4.Mengadakan akad nikah, baik orang yang berihram itu laki-laki atau perempuan
  5. 5.Dilarang berburu, seperti berburu burung dan hewan darat lainnya.
  6. 6.Larangan khusus bagi laki-laki:


    • Dilarang memakai pakaian yang dijahit, seperti kemeja, baju, semua jenis celana, celana panjang, dan yang sejenisnya. 
    • Dilarang menutup kepala dengan tutup yang menempel di kepala. Tetapi kalau yang melindungi kepalanya dengan cara yang tidak menempel maka diperbolehkan. Misalnya genting bangunan, kendaraan, dan payung. 
    1. 7.Larangan bagi Perempuan 
    • Dilarang memakai cadar dan penutup wajah. Disyariatkan harus membuka wajahnya, kecuali kalau ada laki-laki nonmahram yang lewat di depan wajahnya, maka boleh menutup wajahnya, atau boleh hanya dengan menutupkan kain penutup di wajahnya. 
    • Dilarang memakai sarung tangan
    Tetapi barangsiapa yang melakukan salah satu dari yang dilarang di atas karena lupa, tidak tahu, atau mungkin dipaksa memakainya, maka hal itu tidak membatalkan hajinya.
    Allah SWT berfirman, “Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu.” (Al-Ahzab: 5)
    Tetapi kalau dia sudah ingat dan sudah mengetahui larangan-larangan tadi maka dia harus langsung berhenti.

    Paket Umroh 2018 by travel umroh murah, terbaik dan terpercaya

    Ibadah Haji

    Januari 05, 2018 0 Comments


    1. Seseorang yang akan melakukan ibadah haji, harus berniat ihram pada tanggal 8 Dzulhijjah. Dia mesti berada di Makkah pada tanggal tersebut. Kemudian hatinya berniat untuk beribadah haji, dan melafadzkan, “Labbaik Allahumma Labbaik (Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah, untuk berhaji).” Setelah itu hendaknya dia terus membaca talbiyah dengan niat ibadah dan sikap penyerahan diri yang mutlak untuk menjawab panggilan Allah dengan membaca, “Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaika Laa Syarika Laka Labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk. Laa Syarika Laka.” (Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah, aku sambut panggilan-Mu, tiada Tuhan selain Engkau. Aku sambut panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan hanya untuk-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu)
    Sambil memakai baju ihram dan menahan dirinya dari yang diharamkan Allah, sampai dia bertahallul.

    2. Setelah berihram pada tanggal 8 Dzulhijjah, semuanya akan pergi ke Mina di pagi hari, menginap di Mina dengan melaksanakan shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Shubuh pada waktunya tanpa di-jama’ (digabung), tapi hanya di-qashar (dipendekkan) saja, yakni shalat yang empat rakaat menjadi dua rakaat. 

     3. Pada tanggal 9 Dzulhijjah, semuanya pergi menuju Arafah setelah matahari terbit. Shalat Zhuhur dan Ashar di Arafah dilakukan dengan cara di-jama’ (digabungkan) dan diqashar dengan satu kali adzan dan dua kali iqamat. Kemudian setelah itu mereka berdoa dan menyerahkan diri di hadapan Allah.
    Ini adalah rangkaian ibadah haji yang paling agung dan utama. Rasulullah  mengatakan bahwa malaikat-malaikat bangga dengan orang yang berada di Arafah dengan semua doa, ibadah, dan antusiasme mereka kepada Allah.
    Rasulullah SAW bersabda, “Mereka itu adalah hamba-hamba-Ku. Mereka telah datang kepada-Ku dengan tertib dan berdebu. Aku bersaksi kepada kalian bahwa Aku telah mengampuni mereka.” (HR. Ahmad, no. 7089)

    4. Kemudian mereka keluar dari Arafah setelah matahari terbenam dengan tenang dan tertib menuju Muzdalifah. 
    Lalu mereka menunaikan shalat Maghrib dan Isya dengan digabung (dijamak) dan menginap di Muzdalifah sampai mereka shalat Subuh. Mereka disunnahkan banyak berdoa di sana hingga menjelang matahari terbit. Tetapi bagi perempuan yang lemah dan orang tua boleh meninggalkan Muzdalifah setelah tengah malam.

    5. Mereka keluar dari Muzdalifah menuju Mina, sebelum matahari terbit di hari raya Idul Adha. Pada waktu Idul Adha disunnahkan bagi yang beribadah haji untuk melakukan beberapa hal:
    • Melempar jumrah kubra dengan 7 (tujuh) batu sambil bertakbir dalam setiap lemparannya. Jumrah adalah tempat-tempat dimana Nabi Ibrahim  digoda oleh syetan dan kemudian dia melempar syetan sebanyak 7 kali dengan menggunakan batu. 
      Allah telah mensyariatkannya kepada kita, maka kita kerjakan lempar jumrah sebagai bentuk ibadah kepada-Nya dan sebagai bentuk penyerahan diri kepada-Nya atas segala perintah-Nya. Juga untuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad  yang telah melakukannya. Selain itu agar jiwa kita sebagai manusia merasa terdorong untuk melawan godaan syetan atas segala bentuk kesesatan yang selalu kita hadapi. 
    • Menyembelih hewan qurban, bisa di Mina atau di Makkah pada Hari Raya Idul Adha dan tiga hari setelahnya. 
      Yang beribadah haji, boleh memakan daging qurban itu, atau memberikannya kepada orang lain, atau menyedekahkannya. Kalau dia tidak punya uang untuk membeli hewan kurban, maka dia harus puasa 3 (tiga) hari di Makkah dan tujuh hari setelah dia pulang dari haji. 
      Seseorang yang berhaji bisa juga memberikan hewan kurbannya kepada lembaga yang dipercaya untuk membagikan kepada yang membutuhkannya. 
    • Mencukur seluruh rambutnya atau memotong sebagiannya. Dengan ini berarti dia telah bertahallul yang pertama. Maka dia boleh melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang, kecuali menggauli istrinya
    • Kemudian dia menuju ke Makkah untuk melakukan thawaf ifadhah sebanyak tujuh kali mengelilingi Ka’bah dan ini merupakan rukun haji. Setelah itu langsung mengerjakan sa’i. Dengan melakukan thawaf ifadhah, maka semua yang dilarang sebelumnya menjadi halal, termasuk menggauli istrinya. Boleh juga orang yang berhaji untuk menunda thawaf-nya sampai hari-hari Tasyriq kalau dia merasa kesulitan
    6. Kemudian dia kembali ke Mina, menginap dua malam bagi yang sempit waktunya, dan tiga malam bagi yang sempat.
    Selama dia di Mina, disyariatkan untuk melempar tiga jumrah, yaitu jumrah sughra (yang paling jauh dari Makkah), jumrah wustha, dan jumrah kubra (yakni yang mampu melakukannya pada hari-hari Tasyriq).

    7. Apabila dia ingin keluar dari Makkah, maka hendaknya sebelumnya dia harus melakukan thawaf wada’ terlebih dahulu sebagai prosesi terakhir dalam ibadah hajinya
    ويسقط هذا الطواف عن المرأة إذا كانت حائضاً

    Paket Umroh 2018 by travel umroh murah, terbaik dan terpercaya

    Asal Mula Terjadinya Umroh Dan Sejarahnya

    Januari 05, 2018 0 Comments


    Makna Umroh


    Makna Umroh secara bahasa artinya berziarah atau mengunjungi. Adapun secara syar`i adalah berziarah ke Baitullah (Mekkah) dengan niat ihram, melaksanakan thawaf mengelilingi Ka'bah, Sa'i di antara Shafa dan Marwah serta mencukur rambut kepala.

    Ibadah Umroh merupakan salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Sejarah ibadah umroh tidak dapat dilepaskan dari asal muasal Nabi Muhammad SAW melakukan ibadah haji untuk kali pertama. 

    Pada tahun 6 Hijriyah Nabi Muhammad SAW melakukan ibadah haji bersama 1500 sahabatnya ke Makkah. Mereka berangkat mengenakan pakaian ihram (kain putih tanpa jahitan) dan membawa unta sebagai hewan Qurban. Namun perjalanan ibadah yang kali pertama ini tidak berhasil karena Nabi dan para sahabat dihadang oleh kaum Quraysi di Hudaibiyah. Di tempat inilah kemudian Nabi dan kaum Quraysi melakukan perundingan Hudaibiyah.

    Salah satu isi perjanjian Hudaibiyah sangat merugikan umat muslim yaitu kaum muslimin dilarang melakukan ibadah haji pada tahun itu dan bisa kembali tahun depan untuk melaksanakan ibadah haji dengan syarat tidak lebih dari 3 hari.” Karena perjanjian inilah kemudian Nabi Muhammad SAW beserta rombongan menunda perjalanan hajinya. Walaupun mendapat banyak protes dari para sahabat. Nabi berpendapat lain dan menyetujui perjanjian Hudaibiyah tersebut.
    Pertama Kali Umroh

    Maka pada tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 7 Hijriyah untuk pertama kalinya Nabi Muhammad SAW bersama 2000 orang dalam rombongannya melakukan umroh ke Baitullah. Nabi Muhammad SAW beserta rombongan para sahabat memasuki Ka`bah dan langsung melakukan thawaf,. Setelah melakukan thawaf 7 kali putaran mengelilingi Ka`bah, Rasulullah melakukan shalat di makam Nabi Ibrahim As dan minum air zam-zam. Kemudian melakukan sa`i atau lari-lari kecil dari Shafa ke Marwah dan terakhir Nabi melakukan tahallul atau mencukur sebagian rambut.

    Hingga kini, apa yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW saat pertama kali melakukan ibadah umroh menjadi rukun umroh yang berlaku bagi seluruh umat Islam yang akan melakukan ibadah tersebut Yaitu, ihram berniat untuk melakukan umroh, melakukan thawaf dan sa`i. Adapun hal yang wajib dilakukan saat umroh adalah melakukan ihram ketika hendak memasuki miqat dan bertahallul dengan menggundul atau memotong sebagian rambut.

    Sedangkan perbedaan umroh dengan ibadah haji adalah, umroh dapat dilakukan di sembarang waktu atau bulan dalam setahun tersebut sedangkan ibadah haji hanya dilakukan pada waktu tertentu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah. Ibadah umroh mirip dengan ibadah haji karena itu ibadah umroh sering disebut sebagai haji kecil.

    Adapun syarat untuk dapat melakukan ibadah umroh adalah: 

    1. Beragama Islam baik wanita maupun laki-laki
    2. Sudah baligh dan berakal
    3. Merdeka
    4. Memiliki kemampuan dalam hal ini bekal dan kendaraan
    5. Adanya syarat untuk didampingi mahram bagi wanita yang ingin melakukan ibadah umroh.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan ibadah umroh adalah:

    1. Apabila meninggalkan rukun umroh yaitu ihram (berniat umroh), thawaf dan sa`i maka umrohnya tidak sah dan wajib diulangi.
    2. Apabila meninggalkan kewajiban umroh yaitu melakukan ihram ketika memasuki miqat dan bertahallul dengan menggundul atau memotong sebagian rambut, maka ibadah umroh tetap sah dan kesalahan tersebut bisa dibayar dengan DAM/denda .
    3. Apabila melakukan jima` (berhubungan suami istri) sebelum tahallul maka wajib membayar seekor kambing sebagaimana fatwa Ibnu Abbas Ra.

    Demikian sejarah awalnya ibadah umroh dilakukan pertama kali yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan diikuti oleh umatnya hingga kini.

    Paket Umroh 2018 by travel umroh murah, terbaik dan terpercaya

    Paket Travel Umroh Nooralia

    Paket Travel Periode Januari 2018

    Jadwal Paket Umroh 2018 Nooralia Haji Umroh Periode Januari 2018

    WAKTU BERANGKAT
    PROGRAM UMROH
    PESAWAT
    HARGA
    DURASI
    KETERANGAN
    1
    Rabu, 10/01/2018
    Paket Umroh 9 hari Promo
    Saudi Airlines
    18,500,000
    9 hari
    Direct langsung tidak Transit. Info Lebih Lanjut Program paket umroh 9 hari promo
    2
    Selasa, 16/01/2018
    Paket Umroh Turki + City Tour
    Turkish Airlines
    22,000,000
    10 hari
    Direct langsung tidak Transit. Info Lebih Lanjut Program paket umroh turki + city tour
    3
    Sabtu, 20/01/ 2018
    Paket Umroh Murah Plus Turki Promo
    Turkish Airlines
    20,500,000
    10 hari
    Direct langsung tidak Transit. Info Lebih Lanjut Program paket umroh murah plus turki promo
    4
    Rabu, 24/01/ 2018
    Umroh Paket Hemat Nooralia
    Saudi Airlines
    21,500,000
    9 hari
    Direct langsung tidak Transit. Info Lebih Lanjut Program Paket umroh paket hemat nooralia
    5
    Selasa, 30/01/ 2018
    Paket Umroh Murah Bintang tiga
    Saudi Airlines
    22,000,000
    9 hari
    Direct langsung tidak Transit. Info Lebih Lanjut Program paket umroh murah bintang tiga